Rabu, 16 Juli 2014

BERLAPIS RINDU UNTUK RASULULLAH

Diposting oleh Unknown di 22.58
BERLAPIS RINDU UNTUK RASULULLAH

-      Mengenal Rasulullah saw lebih dekat
Ketika kita diberi pertanyaan “Siapakah nabi kita?” maka dengan serentak kita akan menjawab “Muhammad saw”. Kita hanya mengenal namanya saja. Tapi ternyata nggak semua orang mengenalnya secara lebih dekat. Mulai dari riwayat hidupnya, sunahnya dan enggan bersalawat untuknya. Ngakunya cinta sih, tapi nggak kenal Rasulullah? Sama saja tong kosong nyaring bunyinya.
“Tak kenal maka tak sayang” Kalau sudah saling kenal, maka kita akan mancari tahu tentang seorang yang kita kenal. Seperti kita yang sudah mengenal Rasulullah tentu kita akan sayang dan mencintainya.
Nabi Muhammad merupakan nabi yang Allah tetapkan sebagai Al-Muqaffy (nabi terakhir) penutup para nabi. Sejarah singkat hidupnya sangat berliku. Ia dilahirkan dari pasangan Abdullah bi Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahb. Lahir di muka bumi pada hari senin, tanggal 12 Rabiul awal di Mekah, Al-Mukaramah pada tahun gajah atau Al-Fiil (571 M). Sejak dalam kandungan ia sudah menjadi anak yatim karena ayahnya meninggal dunia. Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan Tsuwaibatul Aslamiyah. Tapi beberapa hari saja, selanjutnya beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan Bani Sa’ad. Dan tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun.
Kemudia ibunya meninggal dunia, maka Nabi Muhammad dirawat oleh kakeknya, Abdul Muthalib dari usia enam sampai delapan tahun. Setelah kakeknya meninggal beliau dibesarkan oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Sejak kecil, Nabi Muhammad jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tak pernah melakukan penyembahan terhadap Tuhan berhala. Walau begitu, ia tetap dikenal sosok yang snatun dan jujur, dan diberi gelar Al-Amin (orang yang terpercaya).
Pada usia 13 tahun ia mulai ikut menemani pamannya Abu Thalib untuk berdagang ke Syam. Saat usianya 25 tahun, dalam akhlaknya dan sifat-sifatnya yang mulia membuat Khadijah binti Khuwailid tertarik kepadanya dan mengutarakan niat untuk melamarnya. Alhamdulillah, Nabi Muhammad menyetuju keinginan Khadijah. Akhirnya, saat usianya 25 tahun, ia melepas status single dengan menikahi Khadijah binti Khuwailid yang saat itu berusia 40 tahun. Perbedaan usia tak membuatnya menjadi masalah.
Saat berusia 40 tahun, pertama kali Nabi Muhammad saw menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasulullah dengan menggigil ketakutan ia meminta diselimuti oleh Khadijah. Khadijah menenangkan hatinya, dan Khadijah menjadi orang pertama yang mengaku beriman kepada Allah SWT, dan percaya bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Nabi Muhammad saw melakukan dakwah diam-diam selama tiga tahun di Mekah. Tak pernah lepas dari bantuan istrinya dalam berupa harta di saat yang lain tak memberinya harta. Kepercayaan sang istri membuat Nabi Muhammad saw semangat berdakwah, saat semua orang tak percaya kepadanya.
Kemudian dilanjutkan dengan berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun. Tetapi, dakwah Nabi Muhammad saw sering ditentang oleh kaumnya sendiri, yaitu kaum Quraisy. Dalam berdakwah ia banyak mengalami kejadian menyedihkan; dilempari pakai kotoran unta, ada yang meludahinya dan dilempar menggunakan batu sampai berdarah. Nabi Muhammad berdakwah dalam mencintai Allah yang diiringi oleh keringat, darah, serta air mata. Karena dakwahnya, lalu ia diusir oleh kaumnya sendiri. Akhirnya, setelah 13 tahunberdakwah di Mekah, berbuah kemenangan dan Mekah dapat ditaklukkan oleh Nabi kita Muhammad saw.
Setelah melaksanakan haji wada pada 10 H, kesehatan Nabi Muhammad mulai menurun, kemudian menghembuskan napas terakhirnya dengan kalimat tauhid dan juga menyebut “Ummati....ummati....ummati.” Betapa khawatirnya Nabi Muhammad kepada umatnya hingga sampai di detik-detik napasnya, yang ia ingat bukanlah nama ayah dan ibunya, bukan istrinya, bukan nama anaknya atau nama para sahabatnya, melainkan menyebut untuk umatnya.
Masya Allah, Nabi Muhammad saw sangat mencintai kita. Itulah sejarah singkat hidup Nabi Muhammad dari lahir hingga menjelang wafat.
Rasulullah mendapatkan lima gelar yaitu Ahmad (yang paling terpuji karena akhlak karimahnya, dan paling banyak memuji Allah), Al-Mahi (pengikis atau penghapus) karena Allah mengikis kekufuran dengan mengutusnya, Al-Hasyir (penghimpun) sebab nanti di hari kiamat seluruh manusia berkumpul di hadapan Nabi Muhammad, ada yang mengatakan di bawah perintah beliau. Al-‘Aqib (penutup) sebagai nabi dan rasul penutup.
Rasulullah saw bersabda, “Saya memiliki lima nama: Saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi yang Allah menghapus kekufuran denganku, saya Al-Hasyir yang manusia kumpulkan diatas kedua kakiku dan saya Al-Aqib yang tidak ada nabi pun setelahnya.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Rasulullah memilik banyak sifat-siaft yang harus kita contoh, akhlaknya bagaikan Al-Quran. Seperti lirik lagu yang dilantunkan Gita Gutawa yang berjudul “Lelaki Sempurna”. Lagu ini menuturkan bagaimana sifat Rasulullah yang memiliki sifat jujur, amanah, dapat dipercaya, fatanah, cerdas, dan tepati janji. Sikapnya pun mencontohkan pribadi yang tawaduk, rendah hati, selalu berbuat baik, dermawan, selalu bertawakal kepada Allah, sabar hati serta istiqomah berada di jalan lurus. Hingga Allah saja menyuruh kita untuk meneladani apa yang ada dalam dirinya,
Kalau kita ingin mencintai Allah maka teladanilah Rasulullah saw. niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosamu. Jika ingin mencintai Rasulullah maka kenali dan pelajarilah bagaimana riwayat hidupnya.
-      Mencintai Rasulullah saw
Cinta itu seluas samudra, kalau mencintai seseorang itu tidak melebihi cinta kita kepada Allah. Karena cinta tertinggi harus kita prioritaskan untuk Allah saja. Setelah itu kita prioritaskan cinta yang kita miliki untuk mencintai Rasulullah saw lalu cinta berjihad di jalan Allah. Apakah mencintai keluarga dan mencintai yang lain itu nggak boleh? Tentu saja boleh kok ukhti. Tapi harus diprioritaskan cinta kepada Allah. Untuk mencapai cinta kepada Allah, ada syarat yang harus kita penuhi yaitu kita harus mencintai Rasulullah?
“Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku. Niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” {QS. Ali-Imran:31}
Sekarang, banyak lho yang mengidolakan para artis, entah dari negeri sendiri maupun luar negeri. Mulai dari gaya hidupnya, cara bersikap, mengikuti model atau tren meneladani artis yang mereka kagumi. Ada juga yang menangis dan histeris saat bertemu idolanya dating. Parahnya lagi, mereka bisa saja rela berdesak-desakkan sampai berhari-hari hanya menunggu idolanya untuk konser. Kenapa mereka bisa menangis dan mengikuti tren idola mereka, sedangkan mereka nggak pernah menangis kalau mengingat bagaimana perjuangan Rasulullah saw saat berdakwah dan sangat mencintai kita sebagai umatnya? Sampai detik terakhir napasnya berhembus pun, ucapan yang Rasulullah ucapakan yaitu, “Ummati...ummati....” Masya Allah, betapa Rasulullah saw sangat mencintai kita. Tapi kenapa kita nggak bisa membalas cintanya?
Apakah kita nggak merasa malu kalau kita lebih mencintai orang lain yang sama sekali nggak mampu member syafaat kita di akhirat nanti? Belum tentu juga artis yang kita idolakan akan tahu bagaimana besarnya cinta kita. Apakah kita juga yakin bahwa artis yang kita idolakan bisa membalas cinta kita? Semua itu belum tentu dan nggak pasti!
Ukhti, rasa cinta kita kepada Rasulullah pasti akan berbeda. Kalau kita mencintainya maka ia akan membalas cinta kita dan member syafaatnya di akhirat nanti. Dan kalau kita mencintai Rasulullah maka Allah juga akan mencintai kita. Kalau Allah sudah mencintai kita maka tidak ada yang bisa menandingi-Nya.
Nabi Muhammad saw adalah seorang rasul yang menyampaikan amanat Allah dan menyeru kepada manusia untuk mencintai-Nya. Ia berdakwah bukanlah karena ingin mendapatkan banyak cinta dari seluruh manusia. Tapi berdakwah menyampaikan apa yang telah Allah wahyukan, agar kita semua mencintai-Nya. Semua dakwahnya hanya kepada Allah dan agar kita semakin mendekat kepada-Nya. Beliau hanya bertugas sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Perjuangan hidup Rasulullah adalah pembuktian cintanya kepada Allah. Akhlaknya adalah Al-Qur’an, dimana dalam dirinya wajib kita jadikan contoh yang baik dan kita cintai. Mungkin dalam benak kita terlintas kenapa Rasulullah wajib kita jadikan panutan?
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.” {QS. Al-Ahzab: 21}
Allah mengarahkan kita semua untuk meneladani Rasulullah. Untuk dapat mencapainya, kita harus mengikuti jejak langkah dan perilakunya. Karena semua yang dilakukan Rasulullah hanya meraih cinta-Nya. Ia mencontohkan bagaimana caranya menjadi seorang hamba Allah yang semestinya. Jika ingin memperoleh rahmat-Nya maka kita harus meneladani akhlak nabi kita yaitu Nabi Muhammad saw. meneladaninya berarti akan menambah rasa kebahagiaan dalam diri kita.
Ukhti, yuk kita bayangkan bagaimana Rasulullah dengan penuh perjuangannya berusaha menyampaikan dan mengajarkan wahyu dari Allah kepada umatnya. Banyaknya cacian, hinaan, dilempari batu sampai berdarah, dilempari kotoran hewan dan ludahan para orang kafri. Tak menggetarkannya untuk berjuang menegakkan agama. Semua yang Rasulullah lakukan supaya kita semua mencintai Allah dan mendekat kepada-Nya, Masya Allah. Bisakah kita mengikuti para sahabat Rasulullah yang sangat mencintainya?
Alkisah, bahwa ada seorang sahabat yang sangat mencintai Rasulullah, Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami bercerita, “Ketika bermalam bersama Rasulullah saw, aku membawakan air wudhu beliau serta menyiapkan apa saja yang beliau butuhkan. Beliau berkata kepadaku, ‘Mintalah sesuatu kepadaku!’ Aku berkata, ‘Aku mohon, jadikanlah aku sebagai temanmu di Surga.’ Rasulullah bertanya lagi, ‘Tidak ada yang lain yang engkau pinta?’ Aku menjawab, ‘Itulah permintaanku’ Maka beliau bersabda, ‘Perbanyaklah sujud.’’” (HR. Bukhari)
Ternyata apa yang diminta sahabat hanya ingin bersama Rasulullah di surge. Itulah kisah cinta seorng sahabat hingga ia hanya meminta keinginan dapat bersama Rasulullah saw di surge nanti. Dan Masya Allah, Rasulullah meminta memperbanyak sujud tak lain supaya semakin dekat dengan Allah. Maksud kalimat memperbanyak sujud adalah memperbanyak shalat, maka akan sering berkomunikasi kepada-Nya. Komunikasi yang sering mungkin akan membuat kita semakin mudah mendekat kepada Allah.
Rasulullah melakukan itu semua hanya untuk memberikan keteladanan dan pengajaran kepada umatnya. Bagaimana cara menjadi manusia yang berharga di mata Allah dan di mata seluruh manusia. Semua yang ia lakukan atas dasar cinta, cintanya kepada kita sangat tulus dan nggak bisa kita ukur dengan sesuatu. Cinta Rasulullah hanya harapan untuk kita semua supaya selamat dan memiliki iman kepada Allah.
“Sesungguhnya telah dating kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah: 128)
Cinta Rasulullah saw kepada kita melebihi cinta seorang ibu kepada anaknya. Cintanya ternilai bagaimana ia sering menangisi kita sebagai umatnya. Seperti kisah yang tertera dalam hadis ini, yaitu beliau mengangkat tangan seraya berdoa, “Ya Allah, umatku, umatku.” Dan beliau menangis. Maka Allah berfirman, ‘Hai Jibril, pergilah kepada Muhammad dan Tuhamnu lebih mengetahui, serta tanyakan apa yang membuatnya menangis?’ Jibril dating, lalu bertanya kepada beliau. Rasulullah memberitahukan tentang apa yang beliau katakana dan Dia lebih mengetahui. Maka Allah berfirman, ‘Hai Jibril, pergilah kepada Muhammad lalu katakana “Sesungguhnya Kami akan meridaimu tentang urusan umatmu dan Kami tidak akan menyusahkanmu.’” (HR. Imam Muslim)
“Ya Tuhanku, umatku, umatku.” Demi umat, disimpannya doa buat nasib mereka nanti di hari yang kedahsyatannya tak terperi. ‘Setiap Nabi memiliki doa mustajabah yang dia panjatkan kepada Allah kemudia doa itu dikabulkan serta diberikan kepadanya. Sesungguhnya aku menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
Masya Allah, betapa peduli dan cintanya Rasulullah kepada kita. Sudah sangat pantas kita curahkan cinta kita kepadanya. Mencintai Rasulullah adalah hal terindah. Mencintainya adalah pelengkap iman kita. Iman tanpa cinta bagai jiwa tanpa raga. Tidak mencintai Rasulullah saw maka tak sempurnalah iman kita.
“Tidak sempurna iman salah seorang diantara kalian hingga aku menjadi yang paling dicintainya daripada orangtuanya, anaknya dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari)
So, apakah sudah tertanam rasa cinta kita kepada Rasulullah saw di dalam diri kita? Tanyakan pada hati. Apakah kiat sanggup menggantikan posisi artis yang kita idolakan lalu kita tinggalkan dan mantap berucap “Rasulullah saw only my idol!!”
Bagaimana caranya agar cinta kita benar-benar ditunjukkan dengan perbuatan bukan ucapan? Bagaimana cara kita mewujudkannya? Agar kita benar-benar mencintai Rasulullah saw hingga di hari kiamat dan kita bisa mendapatkan syafaatnya. Kalau Rasulullah saja sudah tiada, lalu bagaimana kita bisa mencintainya? La Tahzan, ukhti. Karena harapan cinta kita kepadanya bisa kita jalankan dengan mengikuti sunahnya.
-      Mengamalkan sunah Rasulullah saw
Sunah Rasulullah saw merupakan sunah yang nggak boleh kita pandang sebelah mata sebagai perbuatan baik yang berpahala jika dikerjakan, dan tidak mendapat dosa jika tidak mengerjakannya. Ukhti, mengerjakan sunahnya adalah tanda cinta kita kepada Rasulullah saw.
“Barangsiapa menghidupkan sunahku berarti dia cinta kepadaku. Dan barangsiapa cinta kepadaku maka dia pasti bersamaku di surga.” (HR. Tirmidzi)
Yuk, kita jadikan sunah itu sebagai jembatan cinta kita kepada Allah. Karena pada dasarnya melewati sunah itulah cinta kita kepada Rasulullah saw akan bermuara menggapai rida Allah. Iman kita takkan sempurna tanpa mencintainya. Karena mencintai Rasulullah kita akan meraih cinta dari Sang Maha Cinta. Mencintai dan meneladani Rasulullah bukan hanya sekedar mengejar cinta Allah. Tapi kita juga mencurahkan rasa cinta kita kepada sesama makhluk.
Dengan mengikuti sunahnya, kita akan terlepas dari segala bidah. Dan dengan berpegangan pada Al-Quran dan sunah Rasulullah, kita takkan tersesat dan membawa kita ke telaga surge nanti. Aamiinn..
“Aku wasiatkan padamu agar engkau bertaqwa kepada Allah, patuh dan taat, sekalipun yang memerintahmu seorang budak Habsyi. Sebab barangsiapa hidup lama di antara kamu tentu akan menyaksikan perselisihan yang banyak. Karena itu, berpegang teguhlah ia sekuat-kuatnya. Dan hati-hatilah terhadap setiap perkara yang diada-adakan karena semua perkara yang diada-adakan itu adalah bidah sedang setiap bidah adalah sesat dan setiap yang sesat tempatnya di dalam neraka.” (HR. Nasa’I dan At-Tirmidzi)
“Aku tinggalkan padamu dua perkara yang kalian tidak akan tersesat apabila berpegang teguh kepada keduanya yaitu Kitabullah dan Sunahku. Tidak akan bercerai-berai sehingga kedua-duanya mengantarku ke telaga surga.” (HR. Nasa’i dan At-Tirmidzi)
Lalu, bagaimana bentuk kesetiaan kita kepada sunah Rasulullah? Tentunya dengan mengerjakan segala sunahnya. Yuk, kita kenal lebih dalam macam-macam sunah Rasulullah yang harus kita contoh.
-      Membaca Salawat
Mencintai Rasulullah nggak hanya dalam ucapan saja loh. Tapi harus pakai tindakan. Kalau ingin ungkapin rasa cinta kita via lisan maka nyatakanlah melalui salawat. Kita kadang sering berpikir kenapa wujud cinta via lisan kepada Rasulullah harus dengan mengucapkan salawat. Apakah Rasulullah memerlukan doa kita hingga kita disuruh bersalawat kepadanya? Ketahuilah ukhti, kita diperintah bersalawat karena Allah beserta malaikat juga bersalawat untuk Rasulullah.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Salawat bukan ditujukan kalau Rasulullah perlu doa kita. Melainkan sebagai penghormatan kepadanya. Bukan hanya kita saja yang mengucapkan salawat kepada Rasulullah. Tapi Allah dan malaikat pun bersalawat kepadanya. Masya Allah, kalau Allah dan malaikat saja bersalawat untuknya. Apakah lisan kita ini tetap masih enggan juga untuk bersalawat kepadanya?
Saat ini banyak orang lebih suka menghapal lirik lagu, daripada salawat. Padahal kalau dikaji lebih dalam lagu itu nggak memiliki manfaat yang berarti dalam hidup kita. Orang-orang mampu mendendangkan lagu, tapi enggan mendendangkan salawat. Padahal salawat itu salah satu syarat kita meraih syafaat Rasulullah di akhirat kelak. “Barangsiapa yang bersalawat kepadaku di pagi hari sepuluh kali dan di petang hari sepuluh kali, mendapatlah ia syafaatku di hari kiamat.” (HR. At-Thabrani)
“Manusia yang paling utama terhadap diriku pada hari kiamat ialah manusia yang paling banyak bersalawat untukku.” (HR. Tirmidzi)
Katahuilah bahwa orang yang paling bakhil ialah orang yang mendengar nama Nabi Muhammad saw disebut, kita enggan bersalawat kepadanya.
Rasulullah saw bersabda, “Empat perbuatan yang tidak terpuji yaitu: 1) bila seseorang kencing sambil berdiri, 2) mengusap dahi sebelum selesai salat, kencing sambil berdiri, 2) mengusap dahi sebelum selesai salat, 3) seseorang yang mendengar adzan tetapi ia tidak menirukan apa yang diucapkan muadzin, 4) seseorang yang apabila mendengar namaku disebut tetapi ia tidak membaca salawat atasku.” (Kitab Tanbihul Ghafilin)
Selain itu salawat adalah salah satu syarat agar doa dikabulkan. Doa tidak akan sampai ke langit kalau kita tidak membuka dan mengakhiri doa kita dengan salawat. Dan kalau kita bersalawat sekali maka salawat kita akan dibalas oleh Allah dengan sepuluh kali. “Barangsiapa bersalawat untukku sekali, niscaya Allah bersalawat untuknya sepuluh kali.” (HR. Imam Muslim)
-      Membaca dan menadabur Al-Quran
Saat ini banyak remaja yang tahan menonton televise daripada Al-Quran. Sunah Rasulullah semakin berat untuk dihidupkan. Mata bisa tahan berjam-jam untuk menonton. Tapi giliran waktunya membaca Al-Quran satu ayat saja, mata mulai mengantuk. Al-Quran hanya dijadikan pajangan, dan hanya dibuka satu tahun sekali, yaitu saat puasa saja. Ada juga Al-Quran yang masih tertata rapih, bersih dan nggak pernah tersentuh. Waduuh!!
Membaca Al-Quran adalah sunah rasul. Akhlak Rasulullah adalah Al-Quran. Kalau ingin berakhlak seperti Rasulullah, pelajarilah Al-Quran. Yang menyimpan banyak aturan dalam hidup kita.
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Quran dan dirikanlah salat.” (QS. Al-Ankabut: 45)
Membacanya saja kita sudah memperoleh banyak pahala, karena satu huruf yang kit abaca akan diberi pahala sepuluh. Kalau saja kita membacanya habis berlembar-lembar, tentu saja pahala kita juga banyak. Membaca Al-Quran bisa memberikan ketenangan jiwa. Menadabur dengan merenungi, manghayati kandungan ayat-ayat Al-Quran dapat mengubah hati kita yang keras. Al-Quran juga dapat menjadikan penerang cahaya rumah kita loh. Rumah yang nggak pernah dibacakan ayat-ayat suci Al-Quran seperti sebuah kuburan yang gelap tanpa cahaya. Kalau rumah kita ingin terang, terangilah dengan lantunan ayat suci Al-Quran. Rumahmu adalah surgamu, cahaya surge rumahmu adalah cahaya lantunan tilawah Al-Quran. Jadikanlah rumah kita menjadi cahaya di atas cahaya Al-Quran.
-      Menghidupkan salat sunah
Salah satu cara perwujudan cinta kita kepada Rasulullah adalah tidak meninggalkan kebiasaannya melaksanakan salat sunah. Salat adalah penambah amalan salat wajib, kalau salat wajib kita ada kekurangannya, kita hidupkan dengan salat; mendirikan salat tahajud, salat dhuha, dan salat witir sebelum tidur.
Dari Abu Hurairah r.a berkata, “Rasulullah mengajarkan kepada saya tiga hal yang tidak akan saya tinggalkan sampai meninggal dunia yaitu tidak tidur melainkan sesudah mengerjakan salat witir, berpuasa tiga hari setiap bulan dan tidak meninggalkan salat dhuha.” (Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin)
Mengerjakan salat sunah yang tak pernah ia tinggalkan, berarti kita sudah menghidupkan sunahnya, dengan tujuan supaya lebih dekat lagi kepada Allah.
-      Berpuasa sunah
Ibadah puasa sunah atau wajib adalah amalan yang sangat istimewa. Mengapa sangat istimewa? Karena puasa yang kita kerjakan itu semata-mata hanya untuk Allah. Puasa mengandung hikamh dan keutamaan yang sangat banyak. Seorang muslimah yang melaksanakan puasa sunah sebagai kegemarannya akan lebih mendekatkan diri kepada Allah dan berkhasiat menjaga kesehatan tubuh kita supaya selalu sehat. Tubuh Rasulullah saw selalu sehat karena berpuasa.
Macam-macam puasa sunah ala Rasulullah saw, yaitu puasa senin-kamis. Rasulullah pernah ditanya tentang hari senin. Beliau menjawab “Pada hari itulah aku dilahirkan, lalu diangkat menjadi Rasul dan diturunkan Al-Quran kepadaku.” (HR. Imam Muslim)

Puasa yang disyariatkan Rasulullah ialah puasa pertengahan bulan (Ayyaumil bid) yang jatuhnya setiap tanggal 13, 14, 15. Puasa syawal, puasa Asyura, puasa Arafah, dan lain-lain.

Minggu, 06 Juli 2014

HIJAB

Diposting oleh Unknown di 09.03
HIJAB “for Brain, Beauty, ‘n Behavior”
v  Cewek berhijab itu cantik. Ia lebih anggun. Nggak Cuma cantik luarnya, tapi juga cantik dalemnya (inner beauty). Nggak Cuma cantik di mata makhluk-Nya, tapi juga cantik dalam pandangan pencipta-Nya. #HijabForBeauty
v  Cewek berhijab itu cerdas (smart). Cerdas karena ia tahu bahwa aurat itu bukan untuk diumbar, tapi ditutup. #HijabForBrain
v  Cewek berhijab itu berkepribadian baik. Karena ia tahu, gimana cara menjaga kehormatannya. Ia juga tahu, hijab akan mengontrol sikap dan perilakunya. #HijabForBehavior

“Girls, ayuk deh mulai berhijab. Karena nggak bakal rugi buat dunia dan akhiratmu…”
 
Hijab jadikan persahabatan Ukhti...

Yuk, kita mengenal lebih dulu tentang
Hijab, Jilbab, dan Kerudung!
Di Indonesia, kata JILBAB dimaknai secara luas, sebagai kerudung yang menutupi area kepala perempuan (kecuali wajah). Kerudung biasanya dirangkai dengan baju yang menutupi seluruh tubuh, kecuali telapak tangan (termasuk punggung tangan) ddan wajah. Padahal, jilbab, hijab, dan kerudung itu sejatinya berbeda, Girls.

#HIJAB
Kata hijab mungkin agak asing bagi sebagian cewek, nggak sepopuler jilbab. Kaum muslimah lebih akrab dengan kata jilbab atau kerudung sebagai sarana penutup aurat. Hijab berasal dari kata hajaban yang artinya menutupi atau benda yang menutupi sesuatu. Hijab sebagai penutup maknanya lebih general (luas).
Hijab bisa berupa pakaian, kain penutup ruangan (tirai), bisa juga tembok atau suatu benda yang menghalangi.

#JILBAB
Jilbab. Hampir sama sih dengan hijab. Hanya saja, hijab bisa bermakna ganda, lebih luas definisinya. Sedangkan jilbab, spesifik bemakna busana penutup aurat.
Saat mendengar kata jilbab, mungkin sering kali yang terbayang di pikiran kita adalah kain panjang yang digunakan oleh muslimah untuk menutupi kepala dan rambut. Jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan tangan. Karena itu, setiap jilbab adalah hijab, tapi nggak semua hijab itu jilbab. Jilbab intinya adalah pakaian (busana) yang dipakai untuk menutupi seluruh badan atau aurat wanita. So, masalah memakai jilbab adalah sama dengan masalah menutup aurat bagi wanita. Dalam Tafsir Al-Qurtubi, dijelaskan bahwa jilbab yang dimaksud dalam ayat ini adalah selembar pakaian yang lebih besar daripada kerudung. Dalam hal menutup aurat bagi wanita, menurut madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’I dan Hambali, disebutkan dalam kitab Al-Fiqhul Islamy wa Adillatuhu bahwa jilbab dalam artian (sebatas) penutup kepala, Cuma dikenal di Indonesia.

#KERUDUNG
Kerudung yang lazim dikenal di Indonesia dalam al-Qur’an disebut dengan khimar. Kerudung, dalam pemahaman kita, ada yang sama dengan jilbab dan ada yang tidak. Kerudung yang sama dengan jilbab adalah kerudung yang nggak diikatkan ke leher. Jadi, kerudung yang identik khamar, menjulur lurus ke bawah dari kepala hingga dada #tertutupi. Itulah kerudung yang benar. Perintah khimar terdapat dalam ayat berikut:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) dari padanya. Dan hendaklah menutupkan kain kudung (kerudung) ke dadanya.” {QS. An-Nuur [24]: 31}

Semoga bermanfaat bagi Ukhti semua, amin...


Referensi:
Triyana, Yani Nuri.2014.Hijab: for Brain, Beauty, ‘n Behavior.Jogjakarta:de TEENS

Sumber  Internet "Muslimah"

Mari kita tonton Acara Show TVRI yang diceramahkan oleh Ukhti Oki Setiana Dewi "Hijab...I'm in Love"
 

Catatankoe Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Make Money from Zazzle|web hosting